Pengujian dilakukan terhadap agregat kasar, yaitu yang tertahan oleh saringan berdiameter 4,75 mm (saringan No.4); hasil pengujian ini dapat digunakan dalam pekerjaan penyelidikan quarry agregat; perencanaan campuran dan pengendalian mutu beton dan perencanaan campuran dan pengendalian mutu perkerasan jalan. Ruang Koleksi …
Pengertian agregat. Agregat adalah salah satu dari bahan material beton yang berupa sekumpulan batu pecah, kerikil, pasir baik berupa hasil alam atau lainnya. Agregat merupakan suatu material yang digunakan dalam adukan beton yang membentuk suatu semen hidrolis. Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa …
Bahan Penyusun Beton. 2.2.2. Agregat. Berdasarkan SK.SNI T-15-1991-03, agregat merupakan material granular misalnya pasir, kerikil, batu pecah, dan kerak tungku besi yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk beton semen hidrolik atau adukan. Agregat dalam beton menempati sekitar ¾ bagian dari volume beton.
Misalnya untuk sampel I diperoleh 5,5% kadar aspal, sedangkan kadar aspal rencana adalah 6% dan untuk sampel II diperoleh 6,367% sedangkan kadar aspal rencana 7%. Seharusnya, kadar aspal hasil pengujian dan kadar aspal rencana harus sama. Jika kadar aspal yang diperoleh lebih besar dari pada yang direncanakan, maka kemungkinan akan …
Sekitar 70% Beton terdiri dari Agregat, baik itu agregat kasar maupun halus. sehingga mutu beton akan banyak dipengaruhi agregat. Maka kali ini kita akan membahas apa saja parameter dan standar yang diperlukan untuk material agregat kasar. Apa itu agregat Kasar ? Agregat Kasar adalah semua agregat yang butirannya tertahan saringan …
Dalam hal ini, agregat yang digunakan adalah agregat alami yang berupa coarse agregat (kerikil ), coarse sand ( pasir kasar ), dan fine sand ( pasir halus ). Dalam campuran beton, agregat merupakan bahan penguat (strengter) dan pengisi (filler), dan menempati 60% – 75% dari volume total beton. Keutamaan agregat dalam peranannya …
penetapan stabi l itas agregat (metode Ayak Kering-Ayak Basah menggunakan agregat dengan ukuran ::: 8 mm) terhadap nilai indeks stabilitas agregat 'Seberapa jenis tanah . Jenis tanah yang digunakan adalah Latosol Sindangbarang, Latosol Darmaga, Podsolik Jasinga, Andosol Sukamantri, dan Regosol Sindangbarang.
1) Kuantitas dari Bahan Yang Akan Dipakai a) Takaran pemakaian bahan aspal, untuk setiap lapis pelaburan aspal dan untuk setiap ruas jalan, harus ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, tergantung pada ukuran terkecil rata-rata agregat penutup, komposisi aspal, kondisi dan tekstur dari permukaan aspal lama dan jenis serta kepadatan dari lalu lintas …
" Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan " SNI ASTM C136:2012 Standar Nasional Indonesia Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C 136-06, IDT) ICS 91.100.30 Badan Standardisasi …
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Kadar Lumpur Agregat Kasar Uraian Hasil Pengamatan Sampel 1 Sampel 2 Rata-rata Berat Agregat Kering Oven, gram (W1) 1500 1500 1500 Berat Agregat Kering Oven setelah dicuci, gram (W2) 1488 1491 1489,5 Berat Agregat yang lolos saringan no 200, Gram 12 9 10,5 Persentase Lolos Ayakan no 200 0,800% 0,600% …
Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam dan agregat buatan.Secara umum agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu agregat kasar dan agregat halus.Menurut standart ASTM agregat kasar adalah agregat yang ukuran butirannya lebih besar dari 4.75 mm sedangkan agregat halus adalah agregat …
a) Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan harus sedemikian rupa agar campuran beraspal, yang proporsinya dibuat sesuai dengan rumusan campuran kerja (lihat Pasal 6.3.3), memenuhi semua ketentuan yang disyaratkan dalam Tabel 6.3.3.1a) sampai dengan Tabel 6.3.3.1d), tergantung campuran mana yang dipilih.
1. Beton normal. Merupakan beton yang cukup berat, dengan Berat Volume 2400 kg/m³ dengan nilai kuat tekan 15 – 40 MPa dan dapat menghantar panas. 2. Beton ringan. Merupakan beton dengan berat kurang dari 1800 kg/m³. Nilai kuat tekannya lebih kecil dari beton biasa dan kurang baik dalam menghantarkan panas. 3.
Jenis agregat yang digunakan dalam pembuatan beton ada 2 jenis yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil atau split). Faktor yang perlu diperhatikan menggunakan kualitas agregat halus adalah: a. Bentuk bulat, b. Tekstur halus, Mix Design Metode SKSNI Menggunakan Material Agregat Kasar dan Halus (Saifullah) ...
1 .Perkerasan Aspal terdiri dari : Lapis Resap Pengikat Aspal cair.; Pekerjaan ini digunakan sebagai Lapis Perekat antara Lapis Agregat Klas A dengan konstruksi diatasnya, sebelum dilakukan penyemprotan aspal dipanaskan pada tangki Aspal Sprayer dan dicampur dengan Karosin setelah aspal mencapai suhu yang telah ditetapkan …
Agregat yang digunakan untuk memproduksi beton ringan merupakan agregat ringan juga. Agregat yang umumnya digunakan adalah states, residu, slag, batu bara dan banyak pembakaran vulkanik. Berat jenis agregat ringan sekitar 1900 kg/m3 atau berdasarkan kepentingan penggunaan strukturnya berkisar antara 1440-1850 kg/m3. SNI pemberian
Hasil pengujian kuat tekan SCC pada penelitian Kurnia Widiantoro (2011) menunjukkan bahwa apabila dikombinasikan dengan agregat alami pecah, agregat daur ulang dapat menurunkan nilai kuat tekan sebesar 12,26% (dari 50,74 MPa menjadi 44,52 Mpa). Namun apabila dikombinasikan dengan agregat alami bulat, kuat tekan meningkat 62,78% (dari …
agregat kasar, agregat halus dan memiliki kandungan aspal yang tinggi sehingga dibutuhkan mutu campuran beraspal yang baik untuk menghasilkan perkerasan jalan yang baik. Pada penelitian ini digunakan limbah industri yaitu steel slag sebagai pengganti agregat kasar No. ½" dan 3/8" pada campuran HRS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pengujian campuran aspal, agregat yang digunakan harus dari sumber dan jenis yang sama. Agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah yang bersih, kering, kuat, awet dan bebas dari bahan lain yang mengganggu serta memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Keausan pada 500 putaran (PB.0206-76 Manual Pemeriksaan
95% agregat berdasarkan persentase berat, atau 75-85% agregat berdasarkan persentase volume. Dengan demikian kualitas perkerasan jalan ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain. Berikut adalah agregat yang digunakan dalam campuran beton aspal : a. Agregat Kasar
Pemilihan kualitas agregat dan dimensi butiran agregat yang digunakan akan menentukan kekuatan beton yang direncanakan. Penggunaan bahan cementitious termasuk didalamnya portland cement, fly ash, silica fume, dan ampas dari pembakaran butiran tanah pozzolan alam sangat efektif meningkatkan kekuatan dari campuran beton.
Menurut AASHTO menetapkan 3 buah benda uji untuk setiap kadar aspal yang digunakan. Agregat didalam pada temperatur 105 ˚C-110 ˚C. Secara garis besar pengujian Marshall meliputi : 1. Persiapan benda uji 2. Penentuan berat jenis bulk benda uji 3. Perhitungan sifat volumetric benda uji.
3. Agregat Kasar Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini tergolong jenis batu pecah yang memiliki ukuran butir maksimal 25 mm. agregat ini berasal dari Sungai Progo, Yogyakarta. Gambar 32. Agregat Kasar 4. Air Air yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Laboratorium Bahan Bangunan
Agregat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu agregat kasar, agregat halus, dan batu kapur. Agregat kasar berupa batu pecah (split) ukuran 1-2, agregat halus berupa abu batupecah untuk campuran aspal normal yang berasal dari Kabupaten Lahat, sedangkan batu kapur sebagai pengganti agregat halus yang berasal dari Kota
(pasir), agregat kasar (kerikil), dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan (admixture) membentuk massa padat. Beton yang banyak digunakan saat ini adalah beton normal. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200 – 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah (SNI 03-2834-2002).
hak cipta © 2022.Aava Seluruh hak cipta.peta situs