4.2.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Hancur Agregat Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk memperoleh data kuat tekan hancur agregat yang akan digunakan sebagai pembanding dengan data kuat tekan hancur agregat pada penelitian sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuat tekan hancur agregat yang digunakan …
Bahan organic merupakan faktor yang menentukan kemantapan agregat. 7 Kesimpulan. Agregat tanah 1 hancur pada rata – rata tetesan ke 65 dengan gaya sebesar 3137,4J – 3232,6J. Agregat tanah 2 hancur pada rata – rata tetesan ke 7,4 dengan gaya sebesar 345,8J – 379,4J. Agretgat tanah 1 lebih mantap dari tanah 2.
c. Nilai keausan agregat kasar 15,98% sehingga memenuhi syarat keausan agregat. 2. Komposisi campuran beton yang sesuai untuk menentukan mutu K-400 untuk struktur tiang pancang. a. Semen 3 = 574,55 kg/m b. Air = 218,33 liter c. Agregat Halus = 767,52 kg/m3 d. Agregat Kasar 3= 1.252,26 kg/m 3.
a. Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Butir agregat halus harus bersifat kekal, arlinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca. b. Agregat halus tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
Gambar 4.1 Perbandingan analisa saringan % tertahan antara agregat halus dan standar SNI 03-2834-1992 Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa bahwa agregat halus yang digunakan berada dalam kriteria gradasi agregat halus pada zone II menurut SNI 03-2834-1992. Nilai fine modulus yang diperoleh adalah 2,258 dimana nilai ini masih 0 20 40 60 …
Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai, asal kekuatan desak adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95% ... Jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur maksimal 12 % Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur maksimal 10 % 4. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur …
C-6 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES (ABRASION TEST. Alya Febi. Pisahkan agregat tersebut sesuai dengan kelompoknya, lalu campurkan sesuai kombinasi yang diinginkan dengan berat total 5000 gram (lolos saringan 3/4" tertahan 1/2" sebanyak 2500 gram dan lolos saringan 1/2" tertahan 3/8" sebanyak 2500 gram) = (A) …
Kemantapan agregat yang rendah akan mengakibatkan struktur tanah mudah hancur akibat pukulan butiran hujan. Hal ini menyebabkan pori pori tanah akan tersumbat oleh partikel partikel yang hancur sehingga tanah mudah memadat dan tanah mudah tererosi. (Goeswono, 2013) Struktur tanah dibedakan menjadi : 1.
Standard Pemeriksaan Agregat Kasar (SNI-03-2461-1991/2002; SII.0052.80; ASTM C-33): Kadar lumpur maksimal 1% berat kering Kekerasan (Hardness) dengan bejana Rudeloff, beban 20 ton, Bagian yang hancur dibawah 2 mm untuk fraksi 9.5-19 mm beton mutu rendah, ≤ 20 Mpa = maks. 32% beton mutu Sedang, 21-40 Mpa = maks. 24% beton …
Kemantapan agregat tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk bertahan terhadap gaya-gaya yang akan merusaknya. Gaya-gaya tersebut dapat berupa kikisan angin, ... Hitung (B) jumlah tetesan hingga sampel mulai hancur. Ulangi menggunakan sampel tanah baru sebanyak 3x. Masukkan data kedalam tabel kemantapan agregat …
Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI-03-6821-2002 adalah sebagai berikut : Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras Butir-butir halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur karena faktor cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat diuji dengan larutan jenuh garam. Jika
Pada tanah yang agregatnya, kurang stabil bila terkena gangguan maka agregat tanah tersebut akan mudah hancur. Butir-butir halus hasil hancuran akan menghambat pori-pori tanah sehingga bobot isi tanah meningkat, aerasi buruk dan permeabilitas menjadi lambat (Septiawan, 1987).
Forest typically provide a strong protection against soil erosion. Land use practices and forest conversions have been implicated in causing increased runoff and soil erosion. ... langsung mengenai permukaan tanah menyebabkan untuk pengamatan limpasan permukaan dan erosi sebagian agregat hancur, sehingga ruang pori makro cukup …
1. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. 2. Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan
c. Jika dipakai natrium sulfat, maksimum bagian yang hancur adalah 10% berat. d. Agregat halus harus bersih dari kotoran yang dapat merusak beton. 2.4.3 Agregat Kasar . Agregat kasar adalah kerikil alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm – 40 ...
agregat tanah. Kecepatan aliran akan meningkat sejalan dengan semakin besarnya nilai dari kemiringan lereng dan daya angkut partikel – partikel tanah yang telah hancur akan semakin tinggi sehingga proses erosi semakin besar yang dinyatakan oleh Banuwa (2001, dalam Martono, 2004). b. Jenis – Jenis Erosi Menurut Hardiyatmo (2006), jenis
2) Agregat kasar tidak boleh berpori dan terdiri atas batuan keras. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih dapat dipakai asalkan jumlahnya tidak melebihi dari 20% dari berat total agregat. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal artinya tak pecah atau hancur oleh pengaruh terik matahari ataupun hujan.
hancur akibat pukulan butiran hujan. Hal ini menyebabkan pori-pori tanah akan tersumbat oleh partikel-partikel agregat yang hancur sehingga tanah mudah memadat dan tanah akan mudah tererosi (Goeswono Soepardi, 1983). Kecamatan Sungai Bahar merupakan salah satu daerah penyebaran Ultisol di Propinsi Jambi, wilayah ...
ulang dan aspal. Untuk itu diperlukan pengujian agregat untuk mengetahui kelayakan pemakain agregat sebagai campuran beraspal. Pengujian dilakukan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Bojonegoro. Tabel 4.1 Menunjukkan Hasil dari pemeriksaan agregat, dimana agregat telah memenuhi standart untuk di jadikan campuran beraspal.
atau hancur oleh pengaruh pengaruh cuaca, seperti terik matahari atau hujan. 3. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur lebih dari 1 %, maka agregat kasar harus dicuci. 4. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang merusak beton, seperti zat-zat alkali yang ...
Agregat hancur yang digunakan di dalam kajian ini diproses dengan menggunakan halaju mesin yang berlainan sebagai agregat piawai, 2310 rpm, 2772 rpm, 3080 rpm, 3388 rpm, 3465 rpm, 3696 rpm, 3850 rpm, 4004 rpm, 4235 rpm, 4312 rpm ... agregat yang lebih bersegi dan berpermukaan kasar berbanding dengan agregat daripada halaju mesin …
Berdasarkan SK SNI S-04-1989-F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A, agregat kasar harus memenuhi persyaratan dan ketentuan seperti berikut ini: Butiran agregat kasar harus bertekstur keras dan tidak berpori, indeks kekerasan < 5%. Agraget kasar harus bersifat kuat, tidak mudah pecah atau hancur. Ketika diuji dengan …
Beton merupakan suatu bahan komposit yang dihasilkan dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,air, semen atau bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengikat hidrolis, ... yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tarik beton biaa 8%-15% dari ...
4.1 ANALISA AGREGAT 4.1.1 Agregat Halus 4.1.1.1 Pengujian Berat Jenis dan Absorpsi Pengujian ini dilakukan berdasarkan standar ASTM C 128 - 93. ... tekan Los Angeles. PUBl - 82 mensyaratkan bahwa bagian yang hancur tidak boleh lebih dari 50% berat sedangkan menurut SlI - 80 tidak boleh lebih dari 27%. Tabel IV.6 Hasil Pengujian Keausan Dengan ...
simbol K ubntuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji slinder. Kuat hancur dari beton sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor: • Jenis dan kualitas semen • Jenis dan lekuk- lekuk bidang permukaan agregat .Kenyataan menunjukan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton
Buka kembali kran pada buret dan teruskan tetesan air hingga agregat hancur 22. Tutup kran pada buret dan catatlah jumlah tetesan air hingga agregat tanah hancur 23. Ulangi langkah 15- 22 hingga sampel tanah A yang kelima 24. Ulangi langkah 15-23 untuk sampel tanah B F. Hasil Hasil Pengamatan Volume Per-Tetes Ulangi ke- …
hak cipta © 2022.Aava Seluruh hak cipta.peta situs